Cara Membuat Pupuk Kompos
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari
mahluk hidup atau bahan organik dapat buat menjadi pupuk kompos. Contoh
nya adalah Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa
kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia
bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan
istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga
menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak
mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik
mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan
antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan
antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk,
dan bulu binatang.
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan
organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama
antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar
proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan
tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau
inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba)
yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan
organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa
harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras,
sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur
merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung
lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.
0 komentar:
Posting Komentar